Forum Silaturahmi LIRA se-Jawa Timur, Sofyan Yusroni : Mari Bersama Selamatkan Anak Bangsa

Malang, ReportaseTimes – Bupati DPD LIRA Magetan, Sofyan Yusroni mengajak untuk bersama-sama selamatkan Anak Bangsa dari isu krusial.

Hal tersebut ditekankannya dalam Forum Silaturahmi Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) se-Jawa Timur yang bertempat salah satu Hotel yang ada di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (13/9/2025)

“Saya mengajak Bupati dan Walikota LIRA bersama-sama di era millenial ini untuk mencegah kerawanan di kalangan anak sekolah dan remaja,” ujar Sofyan,Sabtu (13/09/25).

Sebagai informasi, Forum silaturahmi rutinan yang diadakan tiap tiga bulan sekali ini dihadiri Bupati serta Walikota LIRA se-Jawa Timur, dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi serta membahas program atau kendala di tiap daerah untuk di musyawarahkan bersama.

Dari informasi yang diterima, forum tersebut sempat membahas topik terkait dualisme lembaga dengan logo berbeda. Untuk memastikan keabsahan secara hukum dan kenyamanan bagi anggota lain dibawah naungan Lumbung Informasi Rakyat yang di nahkodai oleh Presiden LIRA Andi Syafrani, SHI, MCC., CLA, CM, SHEEL.

Gubernur LIRA Jawa Timur, M Zuhdy Achmadi, menjelaskan bahwa isu dualisme ditubuh LIRA itu tidak benar, perkumpulan Lumbung lnformasi Rakyat yang disingkat LIRA hanya ada satu, dan tidak ada yang lainnya.

Semua itu sudah dijelaskan didalam akta perubahan dan sudah terdaftar sesuai Kemenkumham dengan nomor AHU -0001931.AH.01.09.Tahun 2022.

“Tidak ada lembaga yang namanya kembar, semua ada aturannya, tidak bisa sesuka hatinya orang bikin lembaga apalagi yang berbadan hukum, maka jika ada pihak yang mengklaim LIRA ini miliknya, itu keblinger,” tegas pria yang akrab dipanggil Didik ini.

Tentang HKI, lanjut Didik, secara legal logo tersebut milik Perkumpulan Lumbung lnformasi Rakyat atau LIRA, bahkan sudah tercatat di lembar negara.

“Tentang HKI jelas secara legal logo itu milik kita yakni lumbung padi, apalagi kita sudah tercatat dalam berita no 070 tambahan berita negara RI nomor 000353 tertanggal 2 september 2025. Itu data kami yang sah menurut UU,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Wiwid Tuhu Prasetyanto, SH.,MH.,
Bupati LIRA Kabupaten Malang mengungkapkan perbedaan ini bukanlah titik kelemahan melainkan bukti bahwa perjuangan LIRA begitu bernilai hingga ada yang tertarik untuk hendak meniru.

“Bersatu dan Bergeraklah, Keluarga Besar Lumbung Informasi Rakyat! Ditengah gelombang polemik identitas kita justru harus tegak berdiri bagai karang dihempas badai,” terangnya.

Perbedaan ini menurutnya bukanlah titik kelemahan, melainkan bukti bahwa perjuangan kita begitu bernilai hingga ada yang tertarik untuk hendak meniru.

“Kelas 35 yang kita pegang adalah benteng bagi aktivitas kita membela rakyat di ranah sosial, edukasi, dan perjuangan nilai-nilai Pancasila, sementara itu untuk kelas 45 milik pihak lain adalah ranah yang berbeda sama sekali, biarkan perdebatan tentang kemiripan identifikasi juga logo berlalu, karena energi kita terlalu berharga untuk dihabiskan pada hal yang tidak esensial,” tuturnya.

Wiwid berharap kepada seluruh Bupati dan Walikota LIRA bersama sama memberikan kontribusi setiap wilayah masing masing yang sudah di delegasikan untuk memegang tanggung jawab setiap daerah.

“Mari alihkan seluruh semangat kita untuk membangun karakter positif yang bersinar, karakter yang tidak perlu diwakili oleh simbol semata, tetapi setiap aksi nyata di tengah masyarakat, Tunjukkan bahwa lumbung informasi rakyat/LIRA sejati adalah mereka yang tangannya selalu terulur untuk membantu, suarakan dengan lantang membela kebenaran, dan yang langkahnya perkasa menuju kemajuan bangsa,” imbuhnya.

Lebih lanjut, perjuangan LIRA adalah perjuangan ide dan manfaat, bukan sekedar identitas, Hindari segala bentuk premanisme, baik dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan dan jadilah pahlawan-pahlawan peradaban yang berintegritas dengan santun tapi pasti, terus mengobarkan semangat persatuan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Wiwid juga selalu Advokat PERADI, dan pendiri Kantor Advokat ASMOJODIPATI Lawyers berharap untuk terus berkarya membela yang benar benar bermanfaat.

“Warisan terbesar kita bukanlah logo, tetapi legacy kebaikan yang tertanam di hati rakyat.” akhirnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *